Laman

Kamis, 16 Maret 2023

 Assalamualaikum...

Sudah tidur beberapa tahun, sepertinya blog ini ingin kembali bangun, dengan menhadirkan informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pembaca.

PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L)

Pemanfaatan pekarangan pada dasarnya merupakan pekerjaan yang Biasa dilakukan oleh masyarakat, karena semua anggota keluarga dapat membantu dan mengelolanya. Pengoptimalan pemanfaatan pekarangan dilakukan melalui upaya pemberdayaan perempuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.














Foto Kegiatan P2L di KWT Rengganis Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Mengingat makin terbatasnya lahan pertanian, maka optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Indonesia memiliki potensi lahan pekarangan yang sangat besar, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.rUpaya ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai dengan kebutuhan pangan keluarga seperti aneka umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, serta budidaya ternak kecil dan ikan disamping tersedianya sumber pangan karbohidrat, vitamin, mineral. , dan protein bagi keluarga di kawasan pemukiman sehingga menjadi kawasan yang kaya akan sumber pangan produksi sendiri dari optimalisasi pekarangan. Pendekatan pembangunan ini dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara lain dengan membangun kebun benih dan mengutamakan sumber daya lokal yang disertai dengan pemanfaatan kearifan lokal (local wisdom) sehingga kelestarian alam tetap terjaga.

Kegiatan P2L dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting atau daerah rawan rawan pangan atau penguatan daerah tahan pangan. Kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep P2L (Pemanfaatan Pangan Lestari) dilakukan dengan pendampingan desa, kecamatan, kabupaten dan Dinas Keamanan Pangan. Selain pemanfaatan pekarangan, juga diarahkan untuk memberdayakan kemampuan kelompok perempuan dalam mengolah pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), termasuk kegiatan pengolahan rumah tangga untuk menyediakan pangan yang lebih beragam. 

Optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep P2L terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, baik bagi anggota kelompok ibu maupun lingkungan sekitarnya. Bagi anggota kelompok perempuan, kegiatan ini dapat memberikan sumbangan pangan untuk konsumsi keluarga, penghematan produksi keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi sehari-hari serta penganekaragaman konsumsi pangan pada anggota rumah tangga. Bagi lingkungan kawasan, kegiatan ini dapat menjadikan suasana asri dan lingkungan menjadi lebih nyaman P2L kebun pangan berkelanjutan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama menggarap kebun sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan serta pendapatan.

Tujuan dari kegiatan P2L adalah:

  1. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan bagi rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman
  2. Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan makanan yang berorientasi pasar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, P2L dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat yaitu budidaya berbagai jenis tanaman dengan memanfaatkan pekarangan sekitar rumah, atau lahan kosong yang tidak produktif, melalui pembangunan rumah bibit, demoplot, penanaman dan pasca tanam. panen dan pemasaran. Jika pekarangan ditata dengan baik maka dapat dijadikan sebagai apotek hidup dan juga sebagai tabungan keluarga serta menambah keindahan rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar